Hama dan penyakit tanaman padi membuat pertumbuhan dan perkembangannya tidak maksimal. Hama adalah hewan yang biasanya menyerang atau menggangu tanaman, sehingga tanaman tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Sedangkan penyakit tanaman padi umumnya disebabkan oleh mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur. Ada berbagai macam hama dan penyakit tanaman yang menjadi momok bagi para petani atau peladang. Hama dan penyakit tanaman padi perlu dikenali agar dapat ditangani. Apalagi, jika tidak segera ditangani, petani akan mengalami kerugian besar karena masalah hama dan penyakit tanaman yang menyerang perkebunan atau pertanian mereka.
Berikut Liputan6.com rangkum tentang hama dan penyakit tanaman padi dari berbagai sumber, Selasa (3/3/2020).
Hama dan Penyakit Tanaman Padi (Tikus dan Penyakit Tungro)
Tikus
Hama dan penyakit tanaman padi tentunya memang sangat merugikan bagi petani. Salah satu hama yang paling banyak merugikan petani adalah tikus. Hal ini disebabkan karena tikus memiliki mobilitas yang tinggi serta daya adaptasi dan perkembangbiakan yang juga sangat tinggi.
Tikus biasanya menyerang tanaman padi, dan sering bergerak pada malam hari. Biasanya target utama tikus dalam menyerang padi adalah biji dan batangnya. Dengan giginya yang tajam, tikus dapat memakan biji-bijian padi. Biasanya tikus membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi diantara semak-semak.
Kamu bisa mengendalikan hama satu ini dengan beberapa cara, yaitu:
– Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian, lalu menangkap tikus
– Gunakan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus.
– Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun dalam menerapkan cara ini harus berhati-hati
Penyakit Tungro
Salah satu hama dan penyakit tanaman padi yang paling sering terjadi adalah penyakit tungro. Penyakit ini menyebabkan produksi padi nasional kehilangan hasil yang cukup tinggi.
Penyakit Tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu, Rice Tungro Bacilliform Virus dan Rice Tungro Spherical Virus. Kedua jenis virus ini bisa menginfeksi tanaman secara bersamaan karena tidak memiliki kekerabatan serologi. Virus tungro juga bisa ditularkan oleh wereng.
Kamu bisa melihat tanaman yang terkena penyakit tungro dengan melihat beberapa gejala seperti muncul seminggu sesudah inokulasi, adanya diskolorasi berwarna kuning, dan adanya klorisi pada daun. Bila kamu menemukan hal-hal tersebut pada padi, maka akan mempengaruhi hasil panen.
Hama dan Penyakit Tanaman Padi (Ulat dan Penyakit HDB)
Ulat
Hama dan penyakit tanaman padi selanjutnya adalah ulat. Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan. Hal ini bahkan mungkin sering kamu lihat di lingkungan sekitar.
Cara mengendalikan hama ulat ini adalah sebagai berikut:
– Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera dibersihkan
– Genangilah tempat persemaian dengan air agar ulat naik ke atas dan mudah untuk dibasmi
– Apabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi terakhir adalah dengan menggunakan pestisida
Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)
Penyebab penyakit HDB adalah bakteri X.oryzae pv. oryzae atau X. Compestris pv.oryzae, yang tersebar hampir diseluruh daerah pertanaman padi baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Penyakit ini bisa timbul pada musim kemarau maupun hujan.
Kerugian hasil yang disebabkan oleh penyakit hawar daun bakteri dapat mencapai 60%. Kerusakan terberat terjadi apabila penyakit menyerang tanaman muda dan dapat menyebabkan tanaman mati.
Pada bibit, gejala penyakit disebut kresek, sedang pada tanaman yang lebih lanjut, gejala disebut hawar (blight). Gejala diawali dengan bercak kelabu umumnya di bagian pinggir daun. Pada varietas yang rentan bercak berkembang terus, dan akhirnya membentuk hawar. Pada keadaan yang parah, pertanaman terlihat kering seperti terbakar.
Pengendalian HDB bisa dilakukan dengan:
– Tanam varietas tahan
– Pemupukan rasionil/sesuai kebutuhan tanaman, pupuk N tidak berlebihan, gunakan pupuk K.
– Jarak tanam tidak terlalu rapat (jajar legowo).
– Pengairan teratur (intermitten).
– Usahakan keparahan penyakit < 15-20% dengan aplikasi bakterisida, dll
BACA JUGA:Garut Bangun 1.000 ‘Tower’ Rumah Burung Hantu, Buat Apa?
4 dari 5 halaman
Hama dan Penyakit Tanaman Padi (Walang Sangit dan Wereng)
Walang Sangit
Walang sangit merupakan salah satu hama dan penyakit tanaman padi yang cukup meresahkan para petani. Walang sangit dapat merusak tanaman dengan meloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Adapun cara mengendalikan hama walang sangit adalah sebagai berikut:
– Menerapkan sistem tanam serentak
– Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar
– Menangkap walang sangit
– Menggunakan predator seperti laba-laba
– Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit
– Menggunakan insektisida
Wereng
Hama dan penyakit tanaman padi berikutnya adalah hama wereng. Wereng biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng ini menjadi salah satu penyebar virus yang menyebabkan penyakit tungro.
Adapun cara untuk menangani hama wereng adalah sebagai berikut:
– Mengatur Pola Tanam pada tanaman dengan melakukan penanaman bersamaan atau bergilir untuk memutus siklus hidup hama wereng.
– Menggunakan Predator seperti kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata.
– Menggunakan insektisida. Namun cara ini harus dilakukan dengan efisien dan tetap dengan menjaga lingkungan